CIRI ANAK KREATIF
Beberapa ciri anak kreatif antara lain adalah sebagai berikut :
1. Lancar berpikir
Ia bisa memberi banyak jawaban terhadap suatu pertanyaan yng Anda
berikan. Inilah salah satu kehebatan anak kreatif. Ia mampu memberikan
banyak solusi dari sebuah masalah yang dihadapinya. Kemampuan ini sangat
penting untuk dikembangkan. Dunia ini penuh masalah dan tantangan.
Semakin kreatif seseorang, maka ia akan dengan mudah menjawab semua
masalah dan tantangan hidupnya dengan kreativitasnya.
2. Fleksibel dalam berpikir
Ia mampu memberi jawaban bervariasi, dapat melihat sutu masalah dalam
berbagai sudut pandang. fleksibilitas ini juga sangat penting dalam
kehidupan. Seorang yang fleksibel, akan dengan mudah menyesuaikan diri
dalam berbagai keadaan.
3. Orisinil (asli) dalam berpikir
Ia dapat memberi jawaban-jawaban yang jarang diberikan anak lain.
Jawaban baru biasanya tidak lazim atau kadang tak terpikirkan orang
lain.
4. Elaborasi
Ia mampu menggabungkan atau memberi gagasan-gagasan atas jawaban yang
dikemukakan, sehingga ia mampu untuk mengembangkan, memperkaya
jawabannya dengan memperinci sampai hal-hal kecil Semua ciri-ciri anak
kreatif tersebut bisa dikembangkan. Jadi bukan semata keturunan seorang
anak bisa menjadi kreatif. Namun peran Anda sebagai orang tua juga
sangat berpengaruh bagi perkembangan kreativitasnya.
CIRI-CIRI KREATIVITAS ALAMIAH
Kreativitas alamiah merupakan kreatif yang berasal dari dirinya sendiri,
bukan karena pengaruh lingkungan. Ciri ini dimiliki oleh setiap anak.
Tugas orang tua adalah mengembangkan potensi ini.
Ciri kreativitas alamiah tersebut antara lain :
- Imajinatif
- Senang menjajaki lingkungannya
- Banyak mengajukan pertanyaan
- Mempunyai rasa ingin tahu yang kuat
- Suka melakukan eksperimen
- Terbuka untuk rangsangan-rangsangan baru
- Berminat untuk melakukan macam-macam hal
- Tidak pernah merasa bosan
SIKAP KREATIF
Selain ciri-ciri di atas, anak kreatif juga memiliki sikap yang positif. Beberapa sikap kreatif anak antara lain :
rasa ingin tahu yang besar.
Ini tertarik terhadap tugas-tugas baru dan menganggapnya sebagai tantangan senang bereksperimen spontan
percaya diri
berani mengambil resiko untuk membuet kesalahan atau untuk dikritik oleh orang lain
tidak mudah putus asa senang mencari pengalaman baru atau hal-hal yang menarik
berani dan yakin akan keputusan yang ditetapkannya sendiri tak mudah
terpengaruh atau tergoyahkan keyakinannya oleh omongan orang lain.
EKSPRESI KREATIVITAS MENURUT USIA
Agar lebih memahami tentang kreativitas seorang anak, maka akan saya
jelaskan ekspresi kreativitas anak menurut usia ( bayi hingga usia
prasekolah)
· EKSPRESI KREATIVITAS BAYI
Meski anak sudah memiliki kreativitas alamiah, tetapi kita belum bisa
mengukur kreativitas seorang bayi. Kreativitas baru terlihat setelah
anak masuk usia balita. Sebab, anak sudah bisa berinteraksi dengan
lingkungan sekitar dan sudah banyak mendapatkan masukan mengenai
berbagai hal dari lingkungannya.
· EKSPRESI KREATIVITAS BATITA (BAWAH TIGA TAHUN)
Pada usia ini anak mampu berkreativitas animisme (menganggap benda mati
adalah makhluk hidup). Misalnya, kursi bisa merasa sakit bila ditendang
atau nasi bisa menangis. Hal ini dipelajarinya dari orang tua, selain
karena perkembangan motorik kasar, halus, serta kemampuan berbicaranya
sudah lebih baik dibandingkan bayi.
Anak pun mampu berkreativitas imajinasi, yakni membuat sesuatu hal
yang baru dari yang telah ada berdasarkan imajinasinya. Contohnya anak
mampu menggambar abstrak yang sangat indah, dan memadukan warna-warna
yang berani, lain daripada yang lain. Contoh lainnya , si batita membuat
gedung pencakar langit dari balok-balok beraneka
bentuk dan ukuran, dan berbagai contoh lainnya. Tak heran bila anak
batita kerap disebut seniman kecil. Sayangnya, masih banyak orang tua
tak menyadari hal ini. Alhasil, Tak jarang orang tua/pendiidik malah
menyalahkan anak dan menggiringnya untuk membuat
gambar atau karya yang konvensional.
· EKSPRESI KREATIVITAS PRASEKOLAH
Pada usia khususnya 4-6 tahun, kemampuan anak untuk berkreasi sudah
cukup tinggi dan lebih baik karena anak sudah bergaul dengan lingkungan
luar rumah dan sekolah . Otomatis pengetahuan dan tahapan
perkembangannya pun sudah lebih maju lagi dari anak batita. Terutama
perkembangan sosialnya, di mana anak sudah mulai berinteraksi dengan
teman sebayanya.
Jika diceritakan mengenai sesuatu hal, ia bisa menceritakan kembali
dan bahkan mengembangkannya. Selain itu , anak usia ini sudah bisa
menyalurkan hasrat ingin tahunya dengan kreatifitasnya, yaitu melalui
permainan pura-pura (bermain peran, seperti dokter: guru , pilot,
polisi, dsb). Ia bisa melakukan permainan itu sendiri ataupun bersama
temantemannya.
Bahkan anak juga sudah mampu menciptakan mainan sendiri, semisal
pistol-pistolan dari koran bekas, kapal terbang/laut dan rumahrumahan
dari kertas.
KREATIVITAS, IQ DAN LINGKUNGAN
Gulford (1967), salah satu pakar dalam pengukuran intellegensi,
memberikan batasan bahwa sampai skor IQ 120 (ambang intelegensi untuk
kreativitas). Lebih dari angka itu, intelegensi tidak lagi memberi
pengaruh terhadap kreativitas. Artinya anak yang ber-IQ 140 tidak pasti
lebih kreatif dibanding IQ-nya 120. Karena untuk berkarya kreatif yang
unggul, sebenarnya tidak diperlukan IQ yang sangat tinggi, cukup
diambang intelegensi saja.
Sebaliknya jika sangat rendah, di bawah rata-rata, tentu sulit untuk
kreatif. Walau demikian, anak tetap harus didorong dan dirangsang agar
kreativitasnya bisa ditumbuhkan, meski tak akan menghasilkan karya-karya
yang sangat unggul.
Kreativitas anak yang ber-IQ tinggipun tergantung lingkungannya. Bisa
saja seorang anak usia prasekolah ber-IQ tinggi tapi orang tuanya Cuma
mementingkanhal-hal akademis, seperti membaca, menulis, dan berhitung.
Akibatnya, imajinasi si anak tidak berkembang. Padahal, kekuatan anak
prasekolah adalah imajinasinya. Dengan kata lain anak cerdas belum
tentu kreatif.
KREATIVITAS DAN EQ
Kreativitas juga membutuhkan EQ (kecerdasan emosional). Daniel Goleman
(1996), pakar EQ, mengatakan, IQ menyumbang 20 persen saja dalam
keberhasilan seseorang. Sementara 80% lainnya ditentukan oleh
kekuatankekuatan lain yang termaksud di dalam EQ. Diantaranya adalah
kesediaan untuk bekerja keras, disiplin, dan rasa percaya diri.
Individu ber-EQ tinggi memiliki kemampuan menguasai diri yang akan
memberinya daya tahan untuk menunda pemenuhan kepuasan sesaat demi
mendapatkan kesuksesan yang lebih besar di masa depan. Disiplin dan
kerja keras ini tidak diragukan lagi merupakan salah satu komponen
keberhasilan.
Mereka yang berhasil adalah mereka yang tetap dapat berlatih keras di
saat yang lain bersenang-senang. Orang tua dapat mengizinkan anaknya
untuk melakukan uji coba dan
menerima kesalahan yang mungkin dilakukan anak, akan membuat anaknya
tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang percaya diri dan tidak takut
untuk mencoba hal-hal yang baru. Tentu saja, dalam hal ini orang tua
harus tetap memberikan pengawasan, akan tetapi aturan yang diberikan
cukup pada hal-hal yang esensial.
Yang perlu diingat, apapun karya yang dihasilkan anak, orang tua harus
bisa menghargainya. Mungkin hasil karyanya tidak berarti menurut orang
tua, tetapi bisa jadi merupakan karya yang tak ternilai harganya bagi
sang anak.
Karena melalui karyanya itulah, anak merasa ia mampu mencipta.
Penghargaan yang ditunjukkan orang tua akan dapat membantu anak semakin
tertarik untuk berusaha lebih keras lagi demi mendapatkan penghargaan
berikutnya.
CARA MEMBENTUK ANAK KREATIF
Bagaimana cara membentuk anak yang kreatif itu ? Berikut ini beberapa
cara praktis yang bisa Anda lakukan untuk memebntuk anak yang kreatif
MEMILIH POLA ASUH YANG TEPAT
Peran pola asuh orang tua sangat dominan pada pembentukan kreativitas seorang anak.
- Tidak terlalu mengontrol ekspresi kreativitasnya
Jika orang tua terlalu mengontrol perilaku anak, apalagi jika dibarengi
dengan berbagai larangan atau kritikan-kritikan mengenai perilaku anak,
hampir dapat dipastikan anak akan tumbuh menjadi anak yang pasif. Anak
tidak punya inisiatif karena dia takut apa yang diperbuatnya adalah
salah. Anak juga putus asa karena tidak tahu apa yang harus dia lakukan
atau apa yang diharapkan orang tua dan dirinya. Anak-anak seperti ini
biasanya juga muncul pada orangtua yang over protektif.
Saya tidak mengatakan bahwa anak diberi diberi kebebasan untuk
melakukan apa saja, tanpa kontrol. Namun yang ingin saya tekankan
adalah, berilah anak kebebasan untuk mengeksresikan kreatifitasnya
- Hindari kritikan yang mematikan kreatifitas
Anak-anak yang aktif biasanya datang dari orang tua yang tidak
mengkritik perilaku anaknya. Bahkan tidak segan-segan menunjukkan
apreasiasi terhadap perilaku mereka dan cenderung menerima perilaku
anak, sehingga ia merasa nyaman dan berani mencoba hal-hal baru.
Penerimaqn dari orang tua juga membuat anak memiliki pandangan positif
terhadap dirinya sendiri.
Demikian juga saat anak menghasilkan sebuah karya. Bukan tugas kita
untuk mengkritik hasil karya anak kita tersebut, yang mungkin tidak
berharga bagi kita.
- Memberi rasa aman dan percaya diri
Karena memiliki rasa aman dan percaya diri, maka anak tidak mengalami
kesulitan di dalam mengekspresikan diri, berani mengambil keputusan
sendiri, mengambil resiko yang realistis, dan berani bertanggungjawab
atas keputusan yang sudah mereka ambil. Mereka bisa mencari dan
mengeksplorasi lingkungannya sehingga relatif mudah dirangsang
kreativitasnya.
MENGHARGAI KARYA ANAK
Pernahkah Anak Anda menghasilkan sebuah karya, dan menunjukkannya kepada
Anda ? Saya yakin, pernah. Dan bagaimana sikap Anda, ketika Anda
menerima hasil karya dari anak Anda tersebut ? Sikap Anda saat menerima
hasil karya anak Anda, bisa berpengaruh
terhadap perkembangan kreatifitas anak Anda. Jika sikap Anda
menyenangkan, maka anak akan lebih termotivasi lagi untuk berkarya dan
mengembangkan kemampuannya. Namun jika sikap Anda cenderung tidak
menghargai karya tersebut, maka anak Anda akan “trauma”. Ia akan menjadi
malas untuk mengembangkan potensinya. Dan pada akhirnya, perkembangan
kreatifitasnya akan terhambat oleh sikap Anda.
Mungkin hasil karya anak Anda adalah biasa di mata Anda. Namun bagi
anak, hasil karyanya adalah bernilai. Ia telah merasa mengeluarkan
segala kemampuannya. Dan ia ingin hasil karyanya dihargai oleh orang
lain, terutama sang orang tua.
Ada beberapa cara untuk menghargai hasil karya anak kita, antara lain :
- memberikan pujian yang tulus
Tidak jarang orang tua memberikan kata pujian kepada hasil karya
anaknya. Namun pada hakekatnya, kata yang ia ucapkan bukanlah pujian.
Justru anak merasa diejek dan tidak dihargai. Hal ini terjadi biasanya
saat karya anak kurang memuaskan, namun orang tua
menyindir/mengejek dengan pujian.
Anak Anda bisa membedakan antara pujian dan ejekan. Karena Anda
adalah orang yang peling dekat dengannya. Ia sangat menguasai sikap dan
perkataan Anda.
Karena itu pujilah ia setulus hati dan penuh kasih sayang. Dengan ini
Anda punya harapan besar, bahwa anak Anda akan menjadi manusia kreatif
di masa yang akan datang.
Pujian yang tulus memberikan kekuatan semangat bagi anak Anda untuk
terus berkarya. Pujian yang tulus akan memberikan rasa percaya diri dan
rasa aman untuk terus berkreasi.
- Memberikan hadiah
Berilah hadiah jika anak Anda menghasilkan karya besarnya. Hadiah bisa
berbentuk sekedar ucapan selamat atau berupa barang. Jika berupa barang,
hadiah tersebut tidak harus mahal.
Sama halnya dengan pujian, hadiah juga memberikan kekuatan dan semangat pada anak untuk terus berkarya.
- Memajang karya anak di tempat yang mudah dilihat
Anda juga bisa menghargai karya anak Anda dengan cara memajang karya
tersebut di tempat yang mudah dilihat ole orang lain. Tempat yang mudah
dilihat orang lain antara lain: ruang tamu, ruang makan, kantor Anda,
dll.
Anda bisa membayangkan, betapa senangnya anak Anda saat hasil
karyanya bisa dinikmati oleh orang lain. Dan iapun akan bersemangat
untuk lebih berkarya.
MENGHARGAI KEMAMPUANNYA
Masa anak-anak adalah masa belajar segala sesuatu untuk kehidupannya
kelak. Saat anak Anda sukses mempelajari sesuatu, biasanya ia akan unjuk
kebolehan di hadapan Anda dan anggota keluarga yang lain. Misalnya saat
saat anak Anda bisa membaca atau berhitung. Ia ingin menunjukkan bahwa
ia telah sukses dan mampu melakukan sesuatu. Sikap Anda dan anggota
keluarga yang lain harus bijaksana dalam menghadapinya. Hargailah
kemampuannya.
Sikap menghargai kemampuan anak, mungkin sepele bagi Anda dan anggota
keluarga yang lain. Namun bagi si anak, sangatlah penting. Beberapa
cara untuk menghargai kemampuan anak antara lain :
- Memperhatikan anak tersebut
- Memberikan pujian
- Memberikan hadiah
- Tidak mengejek/meremehkan
MEMBERIKAN TANTANGAN
Jika ada yang mengatakan,” Seseorang yang sering mendapat tantangan
dalam hidupnya, maka ia akan menjadi manusia kreatif”, maka 100 % adalah
benar. Tantangan akan membuat orang mencari jalan keluar. Ia akan
memeras otak dan mengeluarkan segala potensinya untuk mengatasi
tantangan tersebut. Dan hebatnya, ia bisa melakukan sesuatu yang yang
menurutnya dan orang lain tidak bisa ia lakukan. Namun, ternyata ia bisa
melakukannya.
Fakta ini juga berlaku untk Anak Anda. Jika Anda memberikan tantangan
kepada anak Anda, maka iapun akan memeras otak “ajaibnya” dan
mengeluarkan segala kemampuan yang dimiliki. Coba Anda perhatikan di
Taman Kanak-Kanak. Mengapa di sana ada
berbagai mainan, yang kadang menurut kita berbahaya. Contoh permainan
tersebut antara lain : panjat-panjatan. Sebagai orang tua, saya yakin
Anda akan merasa khawatir saat pertama kali anak Anda bermain disana.
Anda akan khawatir,”Bagaimana kalau jatuh ?”.
Namun, toh akhirnya Anda juga membiarkan anak Anda bermain di sana.
Dan Anda merasa bangga dan senang, saat anak Anda dengan lucunya
“sukses” dalam permainannya.
Memberikan tantangan kepada anak, akan banyak memberikan manfaat bagi anak. Beberapa manfaat tersebut antara lain :
- anak menjadi lebih kreatif
- otak anak berkembang dengan baik
- anak akan menguasai ketrampilan tertentu sesuai dengan tantangan yang Anda berikan
- Anak Anda akan merasa senang, dan Andapun juga demikian
- Rasa percaya diri pada anak akan lebih besar untuk menghadapi tantangan yang lain
Apa saja tantangan yang bisa Anda berikan kepada anak Anda ? Berikut beberapa contoh:
- permainan
- tugas rumah
- teka-teki
- dll
TIDAK TERLALU MEMANJAKANNYA
Tidak sedikit orang tua yang kesulitan membedakan antara kasih sayang
dengan memanjakan. Keduanya berbeda dan memberikan dampak yang berbeda
bagi perkembangan kreatifitas anak.
Kasih sayang wajib diberikan setiap orang tua kepada semua anaknya.
Karena kasih sayang adalah kebutuhan bagi si anak. Tapi memberikan kasih
sayang, tidak harus berupa sikap memanjakan.Tidak semua sikap
memanjakan orang tua, merupakan bentuk kasih sayang. Sikap memanjakan
anak yang tidak pada tempatnya, justru akan merugikan si anak.
SUASANA KONDUSIF
Ciptakanlah suasana lingkungan yang aman, nyaman, dan tentram, sehingga
akan membuat anak lebih bebas di dalam mengungkapkan perasaan, sikap,.
Dan pendapatnya secara terbuka. Jika anak memiliki kebebasan untuk
bereksplorasi dan berkarya, niscaya dia akan mampu menghasilkan krya
kreatif atau sesutu yang baru yang mungkin belum pernah terpikirkan oleh
orangtuanya.
Jangan lupa anak-anak memiliki daya kreativitas. Jadi dengan
sendirinya, anak memang kreatif. Hal ini nampak dari rasa ingin tahunya
yang besar, spontanitas, banyak mengajukan pertanyaan, selalu ingin
menjajaki dan mengeksplorasi lingkungan, serta senang melakukan
eksperimen. Jika diberi mainan baru, misalnya, ia akan membongkarnya. Ia
ingin tahu, kalau dibongkar, apa jadinya nanti. Oleh karena itu orang
tua tidak boleh lekas marah.
HARGAI ANAK
Setiap anak adalah unik. Agar keunikannya berkembang maksimal, orangtua
selayaknya menghargai dan menghormati seorang anak sebagai seorang
individu. Dengan demikian, setiap hasil karya anak apapun bentuknya
haruslah kita hargai jerih payahnya. Berilah dukungan dan pujian agar
anak makin termotivasi untuk menghasilkan karya terus menerus sehingga
proses kreatifnya dapat berkembang secara optimal.
Orangtua jug sebaiknya tidak menilai anaknya hanya dari prestasinya
di sekolah saja. Sebab anak pada dasarnya memiliki berbagai macam
kecerdasan, seperti ;
- Number smart , kecerdasan logis-matematis
- Word smart, kecerdasan linguistik/berbahasa ; membaca dan menulis
- Picture smart, kecerdasan menggambar/spasial
- Sef smart, kecerdasan intrapribadi
- People smart, kecerdasan antar pribadi/bersosial
- Natural smart, kecerdasan naturalis
- Body smart, kecerdasan jasmani
Di samping itu rasa ingin tahu anak akan sesuatu juga harus dihargai.
Dengan demikian, sudah menjadi keharusan bagi orang tua untuk banyak
belajar dan mengikuti perkembangan zaman agar dapat mengimbangi rasa
ingin tahu anak.
KOMUNIKASI
Sangatlah penting untuk selalu memelihara komunikasi yang baik antara
orang tua dan anak. Komunikasi yang baik adalah terjalinnya dialog yang
akrab dua arah antara orang tua dan anak. Komunikasi yang baik akan
mampu menciptakan kedekatan antara orang tua dan anak, baik secara fisik
maupun psikis.. Dengan demikian, anak tidak akan ragu apalagi takut
untuk mengungkapkan is hati dan pikirannya.
Agar komunikasi yang baik dapat terjalin, orang tua dapat melakukan cara-cara di bawah ini ;
- Bukalah topik-topik pembicaraan yang menarik hatinya. Dengan demikian sekaligus dapat memancing rasa ingin tahu anak.
- Jangan pernah kesal atau bosan dengan pertanyaan si kecil yang mungkin
di ulang-ulang. Itu menandakan penjelasan orang tua belum dipahami.
- Jawablah pertanyaan anak dengan bahasa sederhana yang mudah dipahami.
Dengan demikian anak akan terus termotivasi untuk mengenal dan
mengetahui hal-hal baru. Dan agar orang tua tidak salah jawab, sebaiknya
jangan berhenti memperluas wawasan dan
pengetahuan, terutama yang berkaitan dengan sesuatu yang ingin sekali diketahui anak.
- Dampingi anak saat bermain. Memang pada saat tertentu anak butuh
kesendirian. Biarkan dia asyik dengan mainannya. Namun di saat lain,
anak pasti membutuhkan orang tua sebagai teman bermainnya. Nah ikutlah
bermain bersama anak, bukan hanya sekedar mendampingi atau Cuma memberi
inttruksi. Dengan orang tua terlibat secara fisik dan emosional,
interaksi antara orang tua dan anak akan dapat terjalin baik.
- Jika anak bosan bermain, lakukan kegiatan lain yang mengasah imajinasi
dan kreativitasa anak. Umpanya , membacakan cerita-cerita atau dongeng
menarik. Orang tua bisa menemukan banyak buku yang membantu menstimulasi
daya kratif anak.
MEMBENTUK ANAK KREATIF
Anak-anak mendapatkan berbagai hal baru dari lingkungan sekitarnya.
Mereka melakukan peniruan perilkau, gaya bicara, atau hal-hal lain dari
orang tuanya. Nah, untuk memancing kreativitas anak, orang tua
seharusnya memperagakan atau menunjukkan kegiatan-kegiatan yang mampu
menstimulasi anak.
Ada baiknya aktivitas itu dilakukan bersama-sama. Misalnya mengajak
anak berolah raga, melukis, mengarang, atau menyanyi. Dengan demikian
anak akan merekam perilaku oarang tuanya sehingga membekas dalam
benaknya. Hal ini memicu si anak untuk
mengeksplorasi apa saja minat dan bakatnya sehingga proses kretif terus berlangsung.
Aktivitas yang dapat mendorong kemampuan kreatif anak adalah memberikan
pengalaman yang beragam.Umpamanya, mengajak anak-anak berjalan. Tentunya
tak sekedar berkeliling, si kecil juga dikenalkan dan ditunjukkann
degan benda-benda atau makhluk hidup yang ditemui. Misalnya bunga-bunga,
binatang, atau benda-benda
lainnya.
CERITA BAGI ANAK
Tidak bisa dipungkiri, cerita merupakan salah satu hal yang disukai oleh
siapa saja, apalagi anak-anak. Beberapa manfaat cerita bagi anak antara
lain :
1. Anak mendapat palajaran berharga dari cerita tersebut. Misalnya tentang moral.
2. Anak bisa mengambil banyak hikmah dari berbagai peristiwa kehidupan yang ada pada cerita tersebut
3. Kreativitas anak akan lebih terasah
4. Potensi kecerdasan anak akan optimal berkembang.
Ada beberapa cara untuk memberikan cerita kepada anak, antara lain:
- Secara lisan, anda menceritakan sebuah kisah secara lisan
- Secara Tulisan, Anda membelikan anak Anda buku-buku cerita atau majalah anak
PERMAINAN KREATIF
Salah satu cara ampuh membentuk anak kreatif adalah dengan memberikan
kepada anak aneka permainan. Saya banyak membahas tentang permainan ini
di ebook yang lain
TIDAK MENGAMBIL ALIH TANGGUNG JAWAB ANAK
Ada sebagia orang tua yang selalu mengambil tanggung jawab anak. Ia
tidak akan membiarkan anaknya melakukan sendiri tugas dan tanggung
jawabnya, karena ia menganggap anaknya tidak akan mampu. Orang rua
semacam ini memiliki sifat perfeksionis sejati. Ia selalu menginginkan
semua orang sempurna atau minimal seperti
dirinya. Hal tersebut juga ia berlakukan terhadap anaknya.
MEMBENTUK ANAK KREATIF
AL ARIF © 2004 http://www.anakjenius.com
anaknya bisa melakukan segala sesuatu dengan baik dan benar. Namun yang
namanya seorang anak, ia belum bisa melakukan segala sesuatu dengan baik
dan benar. Apa akibatnya ? Si orang tua tadi selalu mengerjakan segala
tugas dan tanggung jawabnya anaknya. Sungguh tindakan semacam itu
berakibat buruk bagi perkembangan
anak. Ia tidak akan belajar banyak hal dalam hidupnya, karena semuanya
dikerjakan oleh orang tuanya. Kreativitasnya tidak akan terasah, bahkan
boleh jadi akan berakibat buruk pada berbagai aspek hidup anak yang
lain. Misalnya, ia akan memiliki sifat inferior, tertutup, dan lain-lain
MEMBERIKAN PILIHAN
Di awal saya telah menyebutkan, bahwa salah satu ciri dari anak kreatif
adalah , ia memiliki banyak alternatif solusi terhadap sebuah masalah
yang ia hadapi. Ia fleksibel dalam hidup ini. Ciri ini sebenarnya bisa
dilatih oleh orang tua.
Caranya ? Gampang !!! Latihlah anak Anda dalam berbagai kesempatan agar
ia memiliki ciri ini. Beberapa tindakan berikut bisa Anda coba :
- Beri anak kebebasan memilih saat Anda membelikan ia sesuatu
- Hindari mengatakan “salah” atau “jangan” dalam setiap perkataan.
Lebih baik Anda mengatakan “sebaiknya”, “kurang benar”, dan kata sejenis yang menunjukkan adanya alternatif lain
- Hargai setiap pendapat anak. Jika salah, wajar. Karena ia masih anak-anak
- Anggaplah ia sebagai anak-anak dengan segala perilakunya sebagai anak.
Jangan pernah Anda mengganggapnya sebagai manusia yang serba bisa dan
sempurna
MENGGAMBAR
Menggambar adalah salah satu cara untuk membentuk anak kreatif.
Menggambar juga merupakan salah satu bentuk ekspresi kecerdasan
(visual). Karena itu, berilah kebebasan dan fasilitas bagi anak Anda
untuk menggambar.
Beberapa cara bisa Anda lakukan untuk hal ini, antara lain :
- Sediakan anak anda fasilitas dan peralatan untuk menggambar.
- Jika anak Anda biasa mencoret tembok, dan sulit untuk diubah kebiasaan
tersebut, jangan halangi tindakannya. Anda hanya tinggal menyediakan
papan di tembok, khusus untuk corat-coret si kecil tadi
- Jika Anda dana untuk kursus menggambar, tidak ada salahnya Anda memasukkan si kecil ke kursus tersebut.
MENGGANGGAP ANAK SEBAGAI MANUSIA
Anggaplah anak Anda sebagai manusia secara utuh. Kadang orang tua
menyepelekan hal ini. Mungkin karena menganggap anak masih terlalu
kecil, sehingga saat ia bersama anaknya, anak tersebut dianggap seperti
tidak ada.
Anggaplah anak Anda sebagai manusia seutuhnya. Anak Anda adalah
manusia yang bisa mendengar, memiliki perasaan, bisa berbicara, dan
sebagainya. Ia adalah manusia sempurna, sebagaimana yang lain.
Beberapa contoh berikut adalah sebagai aplikasi dari hal ini :
- Berikan kesempatan anak mengungkapkan perasaanya
- Dengarkan saat ia berbicara dan jawablah pertanyaannya
- Saat bertemu dengan orang lain, perkenalkan juga anak Anda dan mintalah ia berjabat tangan dengan orang tersebut
- Perhitungkan kehadirannya, jangan pernah mengabaikannya.
Dengan menganggap anak sebagai manusia yang utuh, maka akan banyak manfaat bagi anak tersebut :
- ia akan menyadari bahwa dirinya juga dianggap sebagaimana manusia yang
lain. Sehingga ia akan memiliki motivasi yang tinggi untuk berkembang
- ia akan memiliki rasa percaya diri dalam banyak hal. Dan hal ini sangat positif bagi perkembangan kreatifitasnya
- ia juga akan bisa menghargai orang lain, sebagaimana ia juga dihargai orang lain pada saat ini.
- Dan masih banyak manfaat lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar